KONTEN MALUT – City Branding sangat penting untuk pengembangan kota dalam persaingan, maupun kerja sama Tidore dengan daerah lain.
Hal tersebut disampaikan Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Taher Husain saat menyampaikan sambutannya, sekaligus membuka secara resmi focus group discussion city branding Kota Tidore Kepulauan, yang diselenggarakan oleh Bappelitbang Kota Tidore di Aula Sultan Nuku, Kantor Walikota Tidore, Kamis (8/12/2022).
Taher Husain mengatakan, brand atau julukan Tidore sebagai kepulauan rempah-rempah dimasa lampau, adalah julukan yang merepresentasikan kelebihan sekaligus menunjukan karakteristik wilayah yang sangat bersesuaian dengan kebutuhan masyarakat dunia saat itu.
Olehnya itu, ia meminta kepada tim penyusun city branding Kota Tidore agar dapat memperhatikan aspek karakteristik tersebut, dalam penyusunan city branding Kota Tidore Kepulauan.
“Dalam konteks ini, saya ingin menyampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan city branding Tidore, agar memperhatikan aspek karakteristik masyarakat maupun alam Tidore,” kata Taher.
Taher bilang, hal yang paling penting adalah bagaimana city branding Tidore bisa berkesesuaian dengan minat dan kebutuhan masyarakat secara nasional maupun global, sehingga mampu menarik kunjungan orang untuk berwisata, melakukan riset maupun berinvestasi di Tidore.
Lebih lanjut, Taher mengatakan, city branding sangat penting untuk pengembangan kota dalam persaingan maupun kerja sama Tidore dengan daerah lain. Sebagai sebuah julukan atau citra kota, city branding mewakili identitas, keunggulan sekaligus keunikan sebuah kota dibanding kota yang lainnya.
Tetapi yang paling penting adalah bagaimana city branding ini menjadi spirit dalam perencanaan program dan kegiatan sehingga semua terkoneksi dalam satu rangkaian kerja nyata.
“Kita berharap dari kegiatan ini mampu menghasilkan city branding yang sejajar dengan Paris Van Java di Bandung, The Exiting Hub Of Java (Simpul Ekonomi Jawa) di Semarang, Jogja Istimewa di Jogjakarta dan The sunrise of Java di Banyuwangi,”ungkapnya.
Kata Taher, city branding ini dapat menjadi spirit dalam perencaan program dan kegiatan, agar semua terkoneksi dalam satu rangkaian kerja nyata, mulai dari OPD, Camat, Lurah dan Kepala Desa, dan didukung oleh partisipasi masyarakat secara luas.
Sementara Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Tidore Kepulauan, Abdul Rasyid Fabanyo mengatakan, city branding merupakan identitas yang membedakan satu kota dengan kota yang lain, city branding atau brand kota secara sederhana dapat dikatakan sebagai istilah atau slogan kota yang menjadi ciri khas kota tersebut.
“Strategi ini digunakan sebagai alat pemasaran kota, agar memiliki kedudukan strategis di mata nasional maupun dunia, olehnya itu, city branding Kota Tidore Kepulauan merupakan kebutuhan penting dan mendesak yang harus segera dirumuskan, sehingga kota ini memiliki identitas yang sesuai dengan karakteristiknya,”papar Abdul Rasyid.(#)