Wapres RI Nyatakan Maluku Utara Titik Nol Jalur Rempah

Pemerintah113 Dilihat

KONTEN MALUT – Wakil Presiden Republik Indonesia KH.Mar’uf Amin dengan resmi membuka seminar nasional Enrique Maluku, yang berlangsung di aula Sultan Nuku Kantor Walikota Tidore Kepulauan.

Seminar nasional yang bertajuk ” Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia”, bertujuan untuk mengupas narasi dan kebenaran histori apakah Enrique Maluku itu benar-benar orang Tidore ataukah
bukan, Kamis (11/5/2023).

Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Mar’uf Amin mengatakan sebelum negara Indonesia dibentuk, dahulu Indonesia dikenal dengan sebutan Nusantara yang kaya akan rempah, seperti cengkeh, pala dan kopra.

” Dengan ini saya menyatakan bahwa Maluku Utara adalah titik nol jalur rempah nusantara,” terangnya.

Wakil Presiden menambahkan, rempah tidak hanya komoditas unggulan ekonomi global, nelainkan juga pembangunan sejarah peradaban yang prural.

Sementara itu, Wali Kota Capt. Ali Ibrahim mengatakan secara administrasi, Kota Tidore Kepulauan berdiri pada tahun 2003, tetapi Kesultanan Tidore sudah ada sejak tahun 1108. Artinya kalau pemerintahannya masih berusia 20 tahun, maka Kesultanan Tidore sudah berumur 915 tahun.

Lebih lanjut, Ali bilang, 900 tahun silam, Tidore sudah meletakkan prinsip ketatanegaraan, dimulai sejak fase pemerintahan ” kolano se i rayat” atau penguasa bersama rakyat.

Kata Ali, Kesultanan Tidore sudah melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi. Fase pemerintahan selanjutnya adalah” kolano se ibobato dunya se akhirat” artinya Sultan bersama staf urusan dunia dan akhirat, dimana ada konsep pembagian urusan pemerintahan dunia dan urusan agama. Ada penghormatan atas peran agama dalam urusan pemerintahan.

“Kekuatan agama inilah yang dibawa Tuan Guru ke Afrika Selatan, beliau meletakkan dasar dasar Pendidikan dan Islam disana. Namanya Tuan Guru Imam Abdullah Gadhi Abdussalam, salah satu ulama asal Tidore yang dibuang Belanda tahun 1780 ke Cape Town, Afrika Selatan,” kata Ali.

Ali menambahkan, Tidore juga berperan pada sejarah penjelajahan Eropa, terutama terkait ekspansi rempah di Timur Nusantara. Tidore, juga Bacan, Jailolo, Makian dan Ternate dikenal dengan daerah rempah.

“Tanggal 11 Desember, hari rempah diambil dari ekspor rempah pertama ke Eropa dari laut Tidore, yaitu tanggal 11 Desember 1521,” tambah Ali.

Ali mengatakan, sejarah Tidore juga terkait dengan sirkum navigasi. Awal perjalanan manusia mengelilingi bumi. Disinyalir orang pertama yang mengelilingi bumi bukanlah Magelhaen, tetapi Enrique Maluku, sosok pemberani yang disinyalir berasal dari Tidore. Dan sosok ini nanti dibedah dalam seminar nasional hari ini.

“Jadi seminar ini, bertujuan untuk mengupas narasi dan kebenaran histori apakah Enrique Maluku itu benar-benar orang Tidore ataukah
bukan,” terangnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Gubernur Maluku Utara KH.Abdul Gani Kasuba, Ia mengatakan Kota Tidore Kepulauan merupakan Kota yang paling bersih di Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi Maluku Utara juga Provinis yang paling aman serta bahagia.

“Ibu Kota Provinsi Maluku Utara hingga saat ini menumpang di Kota Tidore, sehingga diharapkan Sofifi kedapannya bisa menjadi Ibu Kota Provinsi Maluku Utara yang sah secara administrasi,” (#)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *