KONTEN MALUT – Ratusan Warga Kota Tidore Kepulauan yang mengatasnamakan Aliansi Gerakan Rakyat Untuk Keadaban Demokrasi (Lentera Demokrasi) Maluku Utara, melakukan aksi Demonstrasi di halaman Kantor Polresta Tidore, Senin, (7/8/23)
Mereka mendesak agar Pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) segera menangkap Pengamat Politik/Akademisi, yang bernama Rocky Gerung.
Pasalnya, pernyataan Rocky Gerung yang menyebut President Joko Widodo “Bajingan Tolol” merupakan bentuk penghinaan luar biasa yang telah menjatuhkan marwah President serta harkat dan Martabat Jokowi sebagai manusia.
Koordinator Aksi, Sadam Soleman, mengatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah Negara yang majemuk, sehingga warga negaranya dituntut untuk saling menghargai satu sama lain dalam bingkai kebhinekaan.
Perbedaan Suku, Agama, Ras, Bahasa, Pikiran dan Pendapat adalah hal yang diberikan kebebasan oleh Negara ke setiap Warga Negaranya tentu dilindungi oleh hukum. Namun perbedaan-perbedaan itu, sejatinya tidak bisa dimanfaatkan oleh individu-individu atau kelompok-kelompok tertentu dalam upaya melakukan perpecahan di tanah NKRI.
“Setiap warga Negara yang ingin menyatakan pendapat di ruang publik baik lisan ataupun tulisan, tidak bisa semaunya sendiri, karena ada batasan-batasan yang diatur sehingga tidak mengarah pada penghinaan dan caci maki yang dapat merugikan orang lain,” pungkasnya.
Ia melanjutkan, Aksi yang dilakukan Aliansi Lentera Demokrasi ini, hanya menginginkan adanya keadaban dalam berdemokrasi. Maka dari itu, Aksi yang di lakukan ini, akan dilanjutkan sampai ke Polda Maluku Utara, yang direncanakan pada Selasa, 8 Agustus 2023.
“Setelah kita melakukan Aksi di Kantor Polresta Tidore dan menyerahkan pernyataan sikap, kita juga akan melakukan aksi di Polda Maluku Utara pada hari Selasa besok,” tambahnya.
Untuk kekuatan massa yang nantinya akan diturunkan, kata Sadam, dari Kota Tidore Kepulauam sebanyak 350 Orang, masa ini akan bertambah dengan perwakilan-perwakilan masyarakat yang tergabung dalam Lentera Demokrasi dari 10 Kabupaten/Kota yang ada di Malut.
Dalam aksi itu, Fadli Safar, salah satu orator lainnya, kemudian membacakan pernyataan sikap dari Aliansi Lentera Demokrasi. Yakni, Mendesak Rocky Gerung untuk mempertanggungjawabkan pernyataannya yang telah menghina serta melecehkan marwah dan martabat President Jokowi.
Mendesak Rocky Gerung untuk minta maaf secara terbuka kepada President Jokowi. Jika Rocky Gerung tidak mau meminta maaf kepada President Jokowi, maka kami akan mendesak Kapolri untuk menangkan dan mengadilinya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Mendukung sepenuhnya langkah President Jokowi dalam menjalankan Program pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru, di Kalimantan Timur untuk kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di masa yang akan datang.
Pernyataan sikap ini kemudian diserahkan secara resmi oleh Koordinator Aksi, Sadam Soleman kepada Polresta Tidore yang diterima langsung oleh Kabag Ops Polresta Kota Tidore, AKP N. Daniel Maribunga.
Menyikapi hal itu, AKP N. Daniel mengatakan, laporan secara resmi dari Lentera Demokrasi sudah diterima Polresta Tidore, laporan tersebut akan segera ditindaklanjuti sebagaimana tuntutan yang disampaikan massa aksi.
“Pada prinsipnya, kami menerima laporan sesuai yang telah disampaikan, dalam waktu dekat kami akan akan segera menindaklanjutinya,” tuturnya.
Danil bersyukur, aksi yang digelar oleh Aliansi Lentera Demokrasi Maluku Utara ini berlangsung aman dan lancar. Ia mengajak kepada masyarakat maupun massa aksi yang menggelar demonstrasi terkait dengan Rocky Gerung agar dapat disampaikan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Kami berharap agar massa aksi bisa bersabar menunggu hasil koordinasi dengan Mabes Polri,” tambahnya. (#)