KONTEN MALUT – Calon Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe merupakan pria kelahiran Halmahera Selatan, pada 5 Juli 1970 lalu. Dia lahir dan besar di Maluku Utara.
Sarbin menempuh pendidikan dasarnya ditempuh SD Negeri Garung-Garung Halmahera Selatan, lalu dilanjutkan di MTs Negeri Ternate dan MAN Ternate.
Tak berhenti sampai di situ, Sarbin juga melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, dan meraih titel Magister di IAIN Ternate tahun 2010 lalu.
Sebelum mengawal karier politiknya, Sarbin mulanya mengawali karier sebagai ASN yang bertugas sebagai Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Oba, di Kota Tidore Kepulauan pada tahun 1999.
Selanjutnya diangkat menjadi Kasi Urais Departeman Agama di Halmahera Tengah tahun 2001, Kasi PHU Kanwil Kemenag Maluku Utara tahun 2005, Kasi Madrasah Kanwil Kemenag Maluku Utara tahun 2009, dan Kasubag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenag Maluku Utara tahun 2012.
Setahun kemudian, jabatannya naik menjadi Kabid Bimas Islam Kanwil Kementerian Agama Maluku Utara, lalu Kabag TU pada tahun 2014.
Setelah itu, Sarbin diangkat menjadi Kepala Kantor Kemenag Kota Tidore Kepulauan tahun 2017 dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara pada 27 Juli 2018 hingga tahun 2022.
Punya prestasi menterang, Sarbin kemudian dilantik oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Utara, di gedung HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama, Jakarta, pada Selasa 4 Oktober 2022 lalu.
Selain itu, Sarbin Sehe juga pernah menjabat sebagai Ketua NU Maluku Utara sejak tahun 2017-2022.
Sarbin Sehe kemudian mundur dari ASN dan mendampingi mantan Bupati Pulau Morotai Benny Laos sebagai Calon Gubernur Maluku Utara, dengan mengusung tagline “Bersama Maluku Utara Bangkit”.
Kedua pasangan ini kemudian menyatakan mewakafkan diri untuk kemajuan Maluku Utara kedepan yang lebih baik.
Pasangan Benny Laos dan Sarbin Sehe kini mendapat dukungan dari berbagai Partai Politik, diantaranya. Partai NasDem, Partai Demokrat, Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Persatuan Pembangunan.***