KONTEN MALUT – Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam membuka dengan resmi acara Sarasehan Pengembangan Kawasan Mangrove, Pelatihan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Mangrove dan Edukasi Pelestarian Ekosistem Mangrove di Kawasan Hutan Mangrove Desa Toseho Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, Kamis, 24 Oktober 2024.
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan, Direktur RPDM-KLHK, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Laut KKP, Ketua KKMD Provinsi Maluku Utara, Kepala BPDAS Ake Malamo, Perangkat Kecamatan dan Desa
Dalam kesempatan tersebut, Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam menyampaikan, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh KKMD Provinsi Maluku Utara yang berkolaborasi dengan Direktorat Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove melalui program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) .
“Program ini sangat strategis dalam mengembangkan kawasan mangrove dan memberikan pelatihan terkait pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dari ekosistem mangrove,” jelasnya.
Abdul Hakim juga mengatakan, di Kota Tidore Kepulauan, kawasan konservasi mangrove yang telah ditetapkan melalui Keputusan Wali kota Tidore Kepulauan Nomor 42.1 Tahun 2021 seluas 1.870,45 hektar adalah bukti nyata komitmen kami dalam melindungi dan melestarikan ekosistem
“Oleh karena itu, pelestarian ekosistem mangrove adalah tanggung jawab kita bersama, demi menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Abdul Hakim berharap, masyarakat di Kota Tidore Kepulauan dan Maluku Utara pada umumnya, semakin memahami pentingnya melestarikan mangrove dan dapat memanfaatkan potensi HHBK dengan cara yang ramah lingkungan.
Sementara itu, Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove, Inge Retnowati menyampaikan, hari ini kita berkumpul karena kita punya semangat yang sama yaitu ingin melakukan suatu usaha yang bermanfaat untuk masyarakat
“Kita melakukan pendekatan melalui kerja-kerja terkait mangrove bagaimana mengembangkan kawasan mangrove dengan baik dengan tetap ramah lingkungan tapi juga memeberi manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Inge Retnowati juga mengatakan, selain itu tujuan kita adalah untuk membangun masyarakat Maluku Utara, yang mana ini adalah tantangan kita bersama untuk membuat daerah ini mendapat manfaat sosial ekonomi dan mendapatkan kesejahteraan yang lebih.***