KONTEN MALUT – Ketua DPRD bersama Komisi III dan Kepala Dinas Kesehatan Tidore Kepulauan melakukan pertemuan dengan Direktorat Pendayagunaan Tenaga Kesehatan (Dijten Nakes), Selasa, 21 Januari 2025 di Jakarta.
Pertemuan itu, guna membahas terkait
tenaga dokter, baik tenaga dokter umum maupun dokter gigi di puskesmas-puskesmas khususnya di daratan Oba, Tidore. Kunjungan kerja itu juga, membicarakan tenaga dokter intership program kemenkes dan penambahan wahana, serta prorgam fisik Dana Alokasi Khusus (DAK) berupa ambulans laut yang akan ditindaklanjuti ke Yankes Primer dalam waktu dekat.
Seperti diketahui, sejak tahun 2021 sampai dengan 2023, penempatan dokter internship di Kota Tidore Kepulauan sebanyak 12 orang. Namun di tahun 2024 tersisa 11 orang.
Seluruh dokter itu, hanya bisa ditugaskan di 3 wahana yang berpusat di Pulau Tidore, di antaranya RSD, Puskesmas Soa Sio dan Puskesmas Tomalou.
“Sudah 2 tahun terakhir dinkes mengusulkan penambahan wahana khususnya di 5 puskesmas di OBA, namun hingga hari ini belum disetujui. Sehingga kedatangan kami untuk mengkonfirmasi hal tersebut. Program dokter internship sangat membantu kami di daerah, hanya saja karena wahana yang tersedia hanya 3 wahana sehingga 12 dokter internship yang ditempatkan di Tidore begitu menumpuk, sehingga kami meminta kiranya ada penambahan wahana di tahun depan, agar kemudian dokter-dokter internship bisa juga ditempatkan 2 sampai 3 puskesmas di OBA,” kata Ketua DPRD Tidore, Ade Kama usai kunker yang didampingi Ardiansyah Fauzi.
Kata Ade Kama, kebutuhan di Kota Tidore Kepulauan, terutama bidang kesehatan masih perlu banyak dibenahi, olehnya itu, bantuan dari kemenkes terkhusus Ditjen Nakes sangat dibutuhkan.
“Apalagi kalau ke depan tipe RSUD Tidore sudah naik status, maka kebutuhan tenaga nakes akan bertambah. Kami berharap lewat pertemuan ini, permintaan penambahan wahana dokter internship khususnya di puskesmas-pueskesmas di Oba bisa disetujui, sehingga ada pemerataan tenaga dokter internship di wilayah Oba di tahun depan,” timpalnya.
Ade Kama berharap, kerjasama antar pemerintah daerah dan kementerian ini bisa terus terjalin dengan baik.
“Semoga hubungan baik dan komunikasi yang baik ini juga terus terjalin. Hubungan kerjasama yang sudah terbangun antara Pemkot Tikep dan Ditjen Nakes semoga terus terjaga. Jangan bosan-bosan menerima kami,” harap Ade Kama.
Dalam pertemuan itu, turut hadir pula Zakaria selaku penanggungjawab tenaga kesehatan Zakaria dan penanggungjawab dokter internship yakni dr. Tiurma Arta Sere.
Zakaria mengatakan, pihaknya teus berusaha untuk memenuhi kekurangan dan kebutuhan nakes di daerah-daerah.
“Kami selalu berusaha untuk memenuhi kekurangan dan kebutuhan tenaga kesehatan di daerah-daerah, permintaan daerah jika setelah dilakukan penilaian oleh kemenkes dan layak, maka akan ditindaklanjuti segera.
Misalnya di Puskesmas Lifofa tahun ini, kami kirim 1 tenaga dokter gigi ke sana, tapi memang ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh daerah untuk bisa mendapatkan wahana dokter internship,” jelas Zakaria.
“Jadi kami senang sekali dapat kunjungan Ketua DPRD Tidore dan ketua komisi 3 yang tugas bidang pelayanan kesehatan hari ini. Untuk kebutuhan dokter gigi di tiap puskesmas bisa kami penuhi, asalkan juga siap alat dan bahan untuk penambal gigi. DPRD harus dorong anggaran untuk memenuhi standar itu,” tambah Zakaria.
Sementara itu, dr. Tiurma Arta Sere menambahkan, bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi dokter, lewat pengalamannya sehingga mahir dalam melakukan tindakan-tindakan kesehatan.
Sementara untuk ambulans laut, kata Tiurma, bisa ditindaklanjut ke Yankes Primer,” Kalau mau programnya bisa ke Direktorat Tata Kelola Pelayanan Kesehatan,” tukasnya.
Sekadar diketahui, nakes dokter umum yang aktif di Kota Tidore Kepulauan sebanyak 20 orang, dokter gigi hanya 5 dokter, sementara itu Tidore memiliki 10 puskesmas yang tersebar di 8 kecamatan.***